About Me

My photo
i'm not a perfect person, but i have simple heart and simple love for you.. i always do something wrong becoz i'm juz a simple human !!!

" blog list "

Wednesday, June 30, 2010

s.o.n.g.k.e.t b.u.r.u.k

Hari lahirnya Jumaat lalu, lipan menyengat telunjuk kirinya...
Dan dalam matanya yang letih berpusar, asap dan debu..Dunianya amat sedu..
Sesekali angin berang merentap baju, di tengkuknya terserlah pulau panau...
Derita kembali menderu...

Katanya: Derita itu aku...
Dirinya cemas diterjah usia, dalam kabus belasungkawa,
dia tergigau hampir seminggu; diancam lipan, angin dan debu yang sama...
Desa bahagia, derita...

Katanya: Derita itu aku...
Antara jamban dan dapur, di sisi parit tohor, hari mukanya sabut, tin dan lumpur..
Kalut mega direnungi; kenyit, kilat tak berbunyi.
Memang telinga kirinya kini tuli.

Cinta dan sejarah,
mencakar langsir dan mencekau pintunya, menyembur bara mantera;
“Aku teringat pandang pertama...”
Untuk apa? Hingga bila?
Dia yakin di situ segala tersumpah sebagai batu; menjadi lebih pasti,
sesekali disentap semboyan kereta api...

Dalam dakapan cubit tak sakit, dia tertipu berkali-kali,
dia setinggan muda berganda tercemar di belakang kereta...
Tapi, mimpi akhirnya pangsapuri, taman-mini-kolam-mandi, geli hatinya sepagi,
kerana dirinya bas mini, mendesah ke Dayabumi, bersaing rezeki...
Dan sejak itu, hikayatnya gunung ngeri, kehidupannya puisi elegi...
Lalu, di larik bibir, gincu tak seri; di bawah kenanga bau tak wangi;
di sisi lampu, bayang tak jadi...
Dia diejek usia, diserapah cinta berjuta kali dia terbelah...

Disedari dirinya dijerat rindu,
Dia belajar bahagia di sisi lilin dan kucing yang lara...
Dia terbiasa -dalam cahaya malamnya siang, dalam gelita siangnya malam...
Sejak itu bergilir tetangga mengadapnya – sedu dalam ayat syahdu...
Dan ketika racaunya sampai ke puncak, tujuh kali dia tersentak.
Darah, najis dan muntah saling mengasak.
Dalam biliknya berdinding akhbar, tingkap berkiut, lantai berlumut dia mengucap semput.
Tercungap. Tersentap. Terhenti.
Matinya di sisi sisa nasi, rehal retak, dan songket pengantin...
Tak mungkin jantan menipunya lagi!

0 comments: